Minggu, 07 September 2014

We used to be best buddies and now we're not, I wish you would go home soon.

Diposting oleh Unknown di 11.48 0 komentar
Mungkin Senin, 11 Agustus 2014 adalah hari yang sangat menyedihkan yang pernah terjadi dalam hidupku. Mengapa harus ada perpisahan? Ini sangat menyakitkan. Aku akan merindukanmu setiap waktu, dan air mataku tidak akan susah keluar jika yang ku tangisi adalah dirimu. Aku sangat tidak bisa menerima kenyataan harus terpaut jarak yang sangat jauh denganmu. Sebelum hari ini kita tidak pernah dipisahkan oleh apapun, dan mungkin memang kita tidak ditakdirkan untuk dipisahkan, tapi mengapa hal ini terjadi? Mengapa kita dipisahkan? Aku akan sangat sangat merindukanmu, wajahmu, tawamu, tawa kita, waktu-waktu kebersamaan kita, aku sangat senang menghabiskan waktu bersamamu, bahkan ketika kita bertengkar, aku pasti akan merindukan ketika kita bertengkar. Aku rindu semua tentangmu. Mengapa sesakit ini? Mengapa ini terjadi padaku? Aku sungguh sungguh tidak siap ketika aku bangun pagi, aku masuk ke dalam kamarmu dan ternyata kosong, ketika aku ingin tidur, aku melihat kembali ke dalam kamarmu dan ternyata masih kosong. Aku menulis semua ini dengan kenangan dan air mata, karena terlalu sakit kurasa untuk berpisah denganmu. Sungguh berat, menyakitkan, aku akan merindukanmu setiap saat, percayalah. Aku tidak tahu apakah aku bisa hidup tanpamu, merindukanmu menyiksaku. Tidak bertemu denganmu sehari saja aku sudah sangat memikirkanmu, mengawatirkanmu, bagaimana untuk waktu yang lama dan jarak yang terlampau jauh? Mungkin aku akan sekarat. Aku merasa sangat kesepian disini. Aku merasa kehilangan separuh kebahagiaanku, aku merasa kita sudah seperti saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan karena memang aku sangat tidak bisa jika harus berpisah denganmu. 
Aku tahu mungkin tulisanku ini berlebihan bagimu, tapi ini benar-benar yang kurasakan. Aku sangat menyayangimu kakakku, dan aku tau kamu tau bahwa aku sangat menyayangimu, dan aku yakin kamu juga menyayangiku, kita hanya sedang diberi cobaan oleh Allah. Tapi aku tidak tau aku bisa melewatinya apa tidak. Mungkin aku akan menangis setiap hari, merindukanmu, berharap kamu kembali dalam setiap doaku. Aku yakin kamu pasti kembali tapi tidak dalam waktu dekat ini, ini yang menyakitkan. 
Mungkin ini yang bisa aku sampaikan, agar kamu tau betapa aku sangat menginginkanmu kembali. Aku selalu menyayangimu, merindukanmu, setiap hari, setiap menit, setiap detik, setiap saat. Aku tidak akan pernah lelah merindukanmu. 
Pulanglah kakak, jangan meninggalkanku lagi. Peluk cium terdalam dari adik kandungmu satu-satunya.



PS: aku menulis semua ini tepat setelah kamu pergi meninggalkan Surabaya.

Minggu, 07 September 2014

We used to be best buddies and now we're not, I wish you would go home soon.

Mungkin Senin, 11 Agustus 2014 adalah hari yang sangat menyedihkan yang pernah terjadi dalam hidupku. Mengapa harus ada perpisahan? Ini sangat menyakitkan. Aku akan merindukanmu setiap waktu, dan air mataku tidak akan susah keluar jika yang ku tangisi adalah dirimu. Aku sangat tidak bisa menerima kenyataan harus terpaut jarak yang sangat jauh denganmu. Sebelum hari ini kita tidak pernah dipisahkan oleh apapun, dan mungkin memang kita tidak ditakdirkan untuk dipisahkan, tapi mengapa hal ini terjadi? Mengapa kita dipisahkan? Aku akan sangat sangat merindukanmu, wajahmu, tawamu, tawa kita, waktu-waktu kebersamaan kita, aku sangat senang menghabiskan waktu bersamamu, bahkan ketika kita bertengkar, aku pasti akan merindukan ketika kita bertengkar. Aku rindu semua tentangmu. Mengapa sesakit ini? Mengapa ini terjadi padaku? Aku sungguh sungguh tidak siap ketika aku bangun pagi, aku masuk ke dalam kamarmu dan ternyata kosong, ketika aku ingin tidur, aku melihat kembali ke dalam kamarmu dan ternyata masih kosong. Aku menulis semua ini dengan kenangan dan air mata, karena terlalu sakit kurasa untuk berpisah denganmu. Sungguh berat, menyakitkan, aku akan merindukanmu setiap saat, percayalah. Aku tidak tahu apakah aku bisa hidup tanpamu, merindukanmu menyiksaku. Tidak bertemu denganmu sehari saja aku sudah sangat memikirkanmu, mengawatirkanmu, bagaimana untuk waktu yang lama dan jarak yang terlampau jauh? Mungkin aku akan sekarat. Aku merasa sangat kesepian disini. Aku merasa kehilangan separuh kebahagiaanku, aku merasa kita sudah seperti saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan karena memang aku sangat tidak bisa jika harus berpisah denganmu. 
Aku tahu mungkin tulisanku ini berlebihan bagimu, tapi ini benar-benar yang kurasakan. Aku sangat menyayangimu kakakku, dan aku tau kamu tau bahwa aku sangat menyayangimu, dan aku yakin kamu juga menyayangiku, kita hanya sedang diberi cobaan oleh Allah. Tapi aku tidak tau aku bisa melewatinya apa tidak. Mungkin aku akan menangis setiap hari, merindukanmu, berharap kamu kembali dalam setiap doaku. Aku yakin kamu pasti kembali tapi tidak dalam waktu dekat ini, ini yang menyakitkan. 
Mungkin ini yang bisa aku sampaikan, agar kamu tau betapa aku sangat menginginkanmu kembali. Aku selalu menyayangimu, merindukanmu, setiap hari, setiap menit, setiap detik, setiap saat. Aku tidak akan pernah lelah merindukanmu. 
Pulanglah kakak, jangan meninggalkanku lagi. Peluk cium terdalam dari adik kandungmu satu-satunya.



PS: aku menulis semua ini tepat setelah kamu pergi meninggalkan Surabaya.

Minggu, 07 September 2014

We used to be best buddies and now we're not, I wish you would go home soon.

Mungkin Senin, 11 Agustus 2014 adalah hari yang sangat menyedihkan yang pernah terjadi dalam hidupku. Mengapa harus ada perpisahan? Ini sangat menyakitkan. Aku akan merindukanmu setiap waktu, dan air mataku tidak akan susah keluar jika yang ku tangisi adalah dirimu. Aku sangat tidak bisa menerima kenyataan harus terpaut jarak yang sangat jauh denganmu. Sebelum hari ini kita tidak pernah dipisahkan oleh apapun, dan mungkin memang kita tidak ditakdirkan untuk dipisahkan, tapi mengapa hal ini terjadi? Mengapa kita dipisahkan? Aku akan sangat sangat merindukanmu, wajahmu, tawamu, tawa kita, waktu-waktu kebersamaan kita, aku sangat senang menghabiskan waktu bersamamu, bahkan ketika kita bertengkar, aku pasti akan merindukan ketika kita bertengkar. Aku rindu semua tentangmu. Mengapa sesakit ini? Mengapa ini terjadi padaku? Aku sungguh sungguh tidak siap ketika aku bangun pagi, aku masuk ke dalam kamarmu dan ternyata kosong, ketika aku ingin tidur, aku melihat kembali ke dalam kamarmu dan ternyata masih kosong. Aku menulis semua ini dengan kenangan dan air mata, karena terlalu sakit kurasa untuk berpisah denganmu. Sungguh berat, menyakitkan, aku akan merindukanmu setiap saat, percayalah. Aku tidak tahu apakah aku bisa hidup tanpamu, merindukanmu menyiksaku. Tidak bertemu denganmu sehari saja aku sudah sangat memikirkanmu, mengawatirkanmu, bagaimana untuk waktu yang lama dan jarak yang terlampau jauh? Mungkin aku akan sekarat. Aku merasa sangat kesepian disini. Aku merasa kehilangan separuh kebahagiaanku, aku merasa kita sudah seperti saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan karena memang aku sangat tidak bisa jika harus berpisah denganmu. 
Aku tahu mungkin tulisanku ini berlebihan bagimu, tapi ini benar-benar yang kurasakan. Aku sangat menyayangimu kakakku, dan aku tau kamu tau bahwa aku sangat menyayangimu, dan aku yakin kamu juga menyayangiku, kita hanya sedang diberi cobaan oleh Allah. Tapi aku tidak tau aku bisa melewatinya apa tidak. Mungkin aku akan menangis setiap hari, merindukanmu, berharap kamu kembali dalam setiap doaku. Aku yakin kamu pasti kembali tapi tidak dalam waktu dekat ini, ini yang menyakitkan. 
Mungkin ini yang bisa aku sampaikan, agar kamu tau betapa aku sangat menginginkanmu kembali. Aku selalu menyayangimu, merindukanmu, setiap hari, setiap menit, setiap detik, setiap saat. Aku tidak akan pernah lelah merindukanmu. 
Pulanglah kakak, jangan meninggalkanku lagi. Peluk cium terdalam dari adik kandungmu satu-satunya.



PS: aku menulis semua ini tepat setelah kamu pergi meninggalkan Surabaya.
 

My Name is Mitha. Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea